Sabtu, 15 Desember 2018

Losari

LOSARI ADALAH ‘TAMBAK EMAS’
Losari merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Cirebon yang mempunyai banyak sekali ciri khas dan potensi baik dari segi Sumber daya alam, Budaya, maupun lokasi geografisnya yang merupakan area transisi dari Jawa barat ke Jawa tengah. Diantara SDA Losari yang menjadi ciri khas adalah budidaya Ikan Bandeng  dan hasil tambak lain. Komoditas ini, selama bertahun – tahun, selalu menjadi ’andalan’ masyarakat di wilayah Losari khususnya di tiga desa yaitu Tawangsari, Kalisari dan Ambulu. Tiga desa tersebut merupakan desa yang paling produktif dalam hal budidaya Ikan Bandeng dan budidaya hasil tambak lain yang merupakan salah satu ciri khas Losari.
 Budidaya Ikan Bandeng dan hasil tambak lain sudah menjadi salah satu mata pencaharian utama Masyarakat di tiga desa tersebut selama beberapa generasi. Tanah / Tambak tersebut umumnya adalah warisan / pemebrian dari orang tua atau generasi sebelumnya yang juga berprofesi sama yaitu ‘pengolah tambak. Manfaat dari tambak tersebut bukan hanya dirasakan oleh pemillik tambak tapi juga dirasakan oleh masyarakat lain yang mendapat ‘cipratan’ dari adanya tambak tersebut. Sebut saja beberapa mata pencaharian yang muncul dari adanya tambak tersebut, antara lain; pemancing kepiting dan rajungan, produksi terasi khas Losari, produksi rengginang udang, produksi petis, dan banyak lagi yang lainnya.
KABAR PEMBEBASAN LAHAN DAN EFEKNYA
Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan dengan kabar bahwa lahan tambak akan dialihfungsikan menjadi lahan industry dan pemilik tambak harus melepaskan tambak tersebut  dengan harga yang sangat murah. Ditimbang dari beberapa aspek, tentu saja akan sanagat merugikan jika para pemilik tambak sampai rela melepaskan tambak tersebut. Beberapa efek negative yang akan dirasakan oleh si pemilik lahan dan lingkungan di sekitarnya antara lain;
Tidak adanya mata pencaharian tetap yang selama beberapa generasi sudah di geluti.
Hilangnya asset pribadi dan hanya diganti dengan jumlah yang tidak seberapa
Hilangnya mata pencaharian masyarakat yang terkait dengan tambak.
Dampak pencemaran lingkungan yang belum ada kejelasanya.
Hilangnya budaya Agraria Losari yang sudah mendarah daging pada masyarakat Losari
MASYARAKAT LOSARI MENOLAK
Berdasarkan efek efek tersebut diatas, tentunya akan sangat berbahaya jika masyarakat melepaskan begitu saja tambak – tambak mereka. Sangatlah wajar jika masyarakat membuat aksi penolakan terhadap pembebasan lahan mereka untuk dijadikan lahan Industri karena hal tersebut menyangkut keberlangsungan hidup mereka dan generasi selanjutnya. Belum lagi masyarakat di tiga desa terdampak belum siap menerima budaya industry yang serba mengharuskan spesifikasi di bidang – bidang tertentu.
Bukan kebetulan jika penolakan tersebut juga membangkitkan semnagat kaum muda Losari yang sadar bahwa masa depan tanah moyang mereka sedang terancam. Komiite aksi Pemuda Losari bersikap tegas menolak adanya pengalihfungsian lahan Losari menjadi lahan Industri. Bagi pemuda Losari, proyek yang terkesan tidak transparan ini harus mendapatkan penolakan serius bagi seluruh elemen yang masih peduli dengan “JATI DIRI LOSARI”. Bagi pemuda Losari, yang menjadi tekad mereka hanya satu, yaitu “DIAM TERTINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN.” (Ato Sugiharto - KEPPAL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar