Rabu, 14 September 2016

teman sebaya



Nama: uswatun khasanah
Nim:1415306071

PENELITIAN TEMAN SEBYA
Teman sebaya dalam KBBI di artikan sebagai kawan, sahabat, atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat. Teman sebaya yaitu anak anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama.teman sebaya menjdi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.
Teman sebaya merupakan teman yang sering bersama dengan kita. Baik teman sekolah, teman main maupun teman kerja. Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang harus di perhatikan di antaranya yaitu:
1.      Fisik
2.      Intelegensi
3.      Emosi
4.      Bahasa
5.      Sosial
6.      Kepribdian
7.      Moral
8.      Kesadaran beragama
Kedelapan aspek di atas akan maemudahkan kiata untuk menyusun laporan dan menemukn fakta fakta yang ada.
Pada penelitian ini saya mengmbil objek teman kelas saya sendiri dia adalah:
Nama: Muzalfa Naqiyyah
TTL: Bandung, 6 juni 1997
Alamat: perum griya watu belah asri. Blok N no.2 RT.05 RW. 04  kec. Sumber kab. Cierbon
Jenjang pendidikan:    1. SDN 4 Bandung
                                    2. SMP An-Nuriyah Bumiayu
                                    3. SMA An-Nuriyyah Bumiayu
Jabatan dlm hidup:    1. SMP
a.       Sekertaris OSIS
b.      Ketua Pramuka
2. SMA
a. Bendahara OSIS
b. Ketua el-hubl el-matien
Cita-cita : The best Motivator
Makanan faforit: Mie rebus
Minuman faforit: air putih dan jus alpuket
Hal yang di suka: berbicara
Hal yang di benci: cicak
Anak ke: 1 dari 3 bersaudara
Nama Ayah: Sarbin
Nama ibu: Harikah
Pekerjaan ayah: buruh
Pekerjaan ibu: penjahit.
Prinsip hidup: be your self
Alasan saya memilih Muzalfa sebagai objek penelitian saya karena ada yang berbeda dalam dirinya, dia beda dengan yang lainnya, dia unik, dia memiliki keistimewaan dalam pandanganku. Dari situlah saya penasaran dan memilih dia sebagai objek penelitian saya. untuk kelanjutan penelitian ini langsung saja kita bahas aspek-aspeknya per point.
1.      Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan organ yang kompleks dan sangat berkesinambungan satu sama lainnya. Semua organ terbentuk dalam periode parental (dalam kandungan). Saya biasa memanggil Muzalfa Naqiyyah dengan panggilan zalfa, perkembangan fisik zalfa bisa dikatakan sedikit lambat, struktur tubuhnya imut, tidak terlalu ideal namun pantas untuk di pandang. Ia memiliki tinggi badan 145 cm, dan memiliki berat badan 42 kg.
2.      Perkembangan Intelegensi
Intelegensi merupakan kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam menghadapi , menyesuaikan diri  dan kemampuan menghadapi masalah. Untuk mendeskripsikan intelegensi yang di miliki Zalfa saya mencantumkan pendapat Garder. Menurut Garder intelegensi memiliki 7 aspek yaitu:
a.       Logical matematical
Zalfa memiliki kecerdasan ini dengan kategori luayan besar. Dia dapat mengatur kepekaan dan kemampuan mengamati pola-pola logis serta memiliki kemampuan berfikir logis.
b.      Lingustic
Dia juga memiliki kecerdasa ini, dia peka terhadap kata-kata dan keragaman fungsi bahasa. Dia dapat berbahasa dengan baik dan benar.  bahkan ia sering mengeritik teman-temn yang sedang berdiskusi jika ada bahasa yang menurutnya mengganjal atau nyeleneh
c.       Musical
Dia tidak terlalu memiliki kecerdasaan ini, dia suka dengan musik namun dia tidak terlalu bisa mengekspresikan ritme, nada, dan bentuk-bentuk ekspresi musik lainnya.
d.      Spital
Dia tidak terlalu memiliki kecerdasan ini, dia kurang mumuni untuk menggambarkan suatu objek dengan detail
e.       Body kinesthetic
Dia kurang memiliki kecerdasan ini, namun dia bisa menari dengan bantuan rajin berlatih dan memiliki semangat kemauan untuk bisa
f.       Interpersonal
Dia memiliki kecerdasan ini, ia mempunyai kemampuan memperhatikan aspek-aspek yang halus, dapat membaca suasana hati, terkadang juga dia bisa mempengruhi fikiran orang lain
g.      Intrapersonal
Dia memiliki kecerdasan ini, ia mampu mengerahkan dirinya sendiri agar dapat berinteraksi dengan oang lain
3.      Perkembangan Emosi
Emosi merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu, adapun yang di maksud warna efektif di sini adalah perasaan perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi suatu situasi tertentu. Emosi dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu emosi sensoris dan emosi psikis.
Dalam penelitian ini saya hanya mengaitkan emosi psikis. Emosi psikis ialah emosi yang berhubungsn dengsn jiwa. Yang termasuk emosi psikis diantaranya yaitu:
a.       Perasaan intelektual
Zalfa mempunyai perasaan intelektual yang cukup tinggi, ia mempunyai rasa yakin atas apa yang ia argumenkan, tidak pernah merasa puas dalam memecahkan masalah yang dihadapi
b.      Perasaan sosial
Zalfa ia mempunyai perasaan sosial yang kurang seimbang, kadang besar dan terkadang mengerut
c.       Perasaan susila
Dia mempunyai perasaan ini, nemun tidak sebesar perasaan intelektual da sosial. Dia memiliki rasa tanggunga jawab namun terkadang ia tidak mempunyai rasa bersalah apabila melanggar norma atau aturan yang ada.
4.      Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahasa juga merupakan fator hakiki pembeda manusia dan hewan. Bahasa sangat berkaitan erat dengan pola fikir individu.
Berbicara mengenai perkembangan bahasa zalfa, bahasanya berkembang sangat baik, ia mempunyai kemampuan memahami makna ucapan orang lain, ia mempunyai banyak pembendaharaan kata, ia juga dapat menyusun kata-kata menjadi kalimat yang harmonis, dia pun mempunyai kemampuan mengucapkan kata-kata yang indah yang berasal dari imajenasi dan fikirannya
5.      Perkembangan Sosial
Zalfa mempunyai kepekaan sosial yang baik, ia dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnyadenagn mudah. Karena didikan dari kecil sudah mengarah pada kekuatan mentalnya. Dari didikan orang tuanya dengan basis pesantren dan di tambah dengan didikan sekolah formalny.
6.      Perkembangan Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem praktis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Zalfa mmempunyai kepribadian yang berbeda dengan teman lainnya. Ia cenderung lebih jika dibandingkan dengan yang lain. Ia lebih kuat menghadapi masalah yang menimpanya, ia sangat tegar, ia dapat menyembunyikan sedih di atas ceria wajahnya.
Karakter dalam dirinya di kategorikan unik, dia mempunyai cara-cara unik untuk menghadapi masalah. Semua keunikan dan keunggulan dalam dirinya semua terbentuk karena pengalaman dan dan perjuangan hidupnya yang penuh dengan masalah. Dia menjadikan masalah sebagai cambuk kesuksesan bukan sebagai penjara kesuksesan
7.       Perkembangan Moral
Moral berarti adat istiadat, kebiasaan, peratuan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Zalfa cukup memiliki moral yang baik. Dapat dilihat dari latarbelakang kehidupanya pun sudah terlihat bahwa dia seorang yang mempunyi moral yang baik
8.      Kesadaran Beragama
Fitrah beragama merupakan kemampuan besar yang mengandung kemungkinan atau berpeluang untuk berkembang. Namun perkembangan beragama ini tergantung pada proses pendidikan yang diterimanya. Seperti zalfa dia mendapatkan pendidikan agama dari kecil , sejak di rumah hingga pada waktu SMP-SMA dia mondok di Bumiayu sehingga ini tidak menutup kemungkinan ia juga mendapatkan imbasnya yaitu memiliki nilai agama yang baik
Contoh kecilnya ia menjalanka asolat 5 waktu , walaupun terkadang telat waktu. Ia juga bisa mengaji dengan baik. Pada intinya orang yang merasakan hidup di pesantren dengan orang yang tidak mersakan aka terlihat perbedaannya. Walaupun perbedaan itu sedikit.



pengamen



LAPORAN PENELITIAN PENYAKIT PSIKIS (PENGEMIS)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
Dosen pengampu: Dra. Siti Fatimah, M.hum

Uswatun Khasanah (1415306071)
BKI-B/2

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Jl. Perjuangan by pass Sunyaragi Kesambi Cirebon
Telp. 0231 481264  Fax. 0231 489926



LAPORAN PENELITIAN

MenanganiPenyakitPsikis (Pengemis)
A. PenelitianDalam Wilayah Ontologi
Pengemisberbedadenganpengamen. Kata pengemisdanpengamensekilasbermaknasamaakantetapisebenarnyaberbeda, pengemisdanpengamenmemilikidefinisi yang berbedadanberdeda pula pelaksanaannya.
Pengemismerupakanseseorang yang mencariuangdengancaramenintamintakepada orang yang ada di sekelilingnyatanpamenampilkankreatifitasapapunbaikitunyani, main music, stanupataulainnya.
Lain lagidenganpengamen.Pengamenditulissebagai “bay while singing playing mucisalinctrumen of reciting prasers, or be persist (memaksa). Pengamen di artikansebagaiseorangpenyanyijalanan[1].Definisi yang di maksud di atasadalah orang yang mencariuangdengancaramenyanyi, memainkanalat music, dan lain sejenisya, kemudianmemintaupahataspenampilannyakepada orang yang ada di sekitarnya.
Pengemisdanpengamen di jalanansering di nilaisebagaisampahmasyarakat.Karenatakjarangorngmerasatergangguataskehadirannya.Baik yang berlalulalang di perempatanlalulintas, di jalan-jalan, di sekitarkampus, di sekitarperkontrakan, di sekitarpertokoanmaupunyang  mendatangiperumahandesa.
pengamenkerapmendapatkhasuskriminalitas, beberapakhasuskriminalitasseringkali di kaitkandenganpengamen, karena di beberapakesempatanmerekaterlihatmelakukantindakan-tindakankriminalitaskriminalitsseperti : pencopetan, perampasan, kekerasan, penodongan, perkelahianbahkanpelecehanseksual.



(i)     Faktor-faktor yang MempengaruhiSeseorangMenjadiPengemis
a.       SulitnyaEkonomi
Sulitnyaekonomimenjadifaktorterbesarpendorongseseorangmenjadipengemis.Denganangkakemiskinan yang mencapai 11,80% merupakanjumlah yang sangatbesar.
b.      KurangnyaLapanganPekerjaan
Menurut survey yang dilakukanolehsebuahlembagamasyarakatmenyebutkanbaha di Indonesia setiaptahunnyamenghasilkanlulusan 12.000.000-14.000.000 / tahunnya, sedangkanlowonganpekerjaanhanyamampumenampung 5% darijumlahlulusan[2]. Bayingkansaja yang 95% menjadiapa? JikapertahunIndonesia meluluskan 12.000.000 orang danhanya 5% yang mendapatkanpekerjaanmakasebayak 11.400.000 orang Indonesia menganggur
c.       Pendidikan yang Terputus
Mahalnyabiayapendidikan yang menyebabkanmerekaputuspendidikan.Mayoritaspenduduk Indonesia berkelasmenengahkebawah, banyak yang merasakesulitanuntukmembayartingginyabiayapendidikan.Merekabilang “untukmakansajasusah, apalagibuatsekolah”.
Sungguhsangatmengharukankeadaannegriini.Susahnyamerekamenempuhpendidikanmenjadikanmerekatidakmengertiakanpentingnyapendidikan, akanpentingnyabelajar an mentingnyaberilmu. Krenatidakberpendidikamerekahanyaberfikirbagaimanamencariuangdanbagaimanamenyambunghidup.Denganfikirpendekmerekamenjadipengemis yang kuranglayakuntuk di jadikanprofesi
d.      MalasBekerja
Banyak orang yang malasbekerja, merekalebihbaikmeminta-mintadaripadaharusberjuangmencaripekerjaan yang lebihlayakdanterjamin.Malasberkerjahanyadimilikioleh orang yang tidakpunyanyalidankeberanian.Merekahanyaingin yang instantanpaberfikirterlebihdahulu.
e.       KurangnyaDidikan Orang Tua (perhatian orang tua)
Sekarangbanyakanak-anak di bawahumur yang meninta-minta, yang sungguhpemandangansepertiinitaklayakkitalihat, yang sungguhmemperihatinkan. Hal initerjadikarenadidikanorangtua yang kurangbenardantidakfahamnyaorangtuaakanpentingnyapendidikan.
Pilihanmerekamenjadipengamententumenimbulkandampaktersendirbaginya.Kehidupanjalanan yang kerasmendidikmerekamenjadi orang denganetika yang berbedadengan orang padaumumnya.Salahsatunyaadalahkomunikasiantarindividu, komunikasiindividudengankeluarganya, komunikasidenganmasyarakat, dengantemansebayadandengan yang lainnya.
(!!) Subjek, ObjekdanLokasiPenelitian
Dalampenelitianinisubjekutamanyaadalahpengemis. Di bawah ini adalah data hasil wawancara dan penelitian sederhana saya. Hasilnya kurang lengkap karena subyek yang saya wawancarai masih berusia dini, belum begitu menguasai pembendaharaan kata, dan masih gampang terpengaruh oleh didikan dalam lingkungannya. Adapun hasilnya yaitu:
1.      Hasilwawancarasubjekkesatu
Nama :Rahma
Jeniskelmin  :Perempuan
Umur : 9 thn
Alamat : Ds. Kesunean kec. Kesepuhankab. Cirebon
Pendidikan/sekolah : SDN 1 Kesunean
Kelas: 4 SD
Pekerjaan  :Siswi
Anakke  : 1 (satu)
Jumlahsauda  : 3 (tiga)
Penyebabmenjadipengemis:Inginmembelitastapibelum di belikansamaibunya
Ada paksaanatautidakmenjadipengemis : tidak ada
Perasaanmenjadipengemis  : Seneng, soalnya mendapatkan uang
Cara bertahanhidup : Minta sama orang tua
Kondisimental  : Baik[3]
2.      Hasilwawancarasubjekkedua
Nama :Susi
Jenis kelamin: perempuan
Umur: 9 tahun
Alamat: ds. Kesunean kec.Kesepuhan Kab. Cirebon
Pendidikan/Sekolah: SDN 1 Kesunean
Kelas: 4 SD
Pekerjaan: Siswi
Anak ke: 3 ( tiga )
Jumlah saudara: 4 ( empat )
Penyebab menjadi pengemis: Di suruh ibu
Ada paksaan atau tidak menjadi pengemis: ada, paksaan ini datang dari orang tuanya, orang tuanya memaksa susi untuk mrngemis, padahal susi sendiri enggan untuk mengemis, dia ingin bermain layaknya teman seusianya
Perasaan mejadi pengemis: malu, tapi mau bagaimana lagi ini perintah dari ibu jadi mau tidak mau aku harus menjalankan ini
Cara bertahan hidup:mengumpulkan hasil mengemisnya dengan penghasilan yang lainnya
Kondisi mental: baik[4]
3.      Hasil wawancara subyek tiga
Nama: nur
Jenis kelamin: perempuan
Umur: 7 Tahun
Alamat: ds. Palimanan timur kec. Palimanan kab. Cirebon
Pendidikan/ Sekolah: SDN Palimanan
Kelas: 2 SD
Pekerjaan: siswi
Anak ke: 1 ( satu)
Jumlah saudara: 2 (dua)
Sebab menjadi pengemis: keinginan sendiri[5]
Ada paksaan atau tidak menjadi pengemis: tidak ada, saya mau sendiri, perasaan menjadi pengemis: saya senang menjadi pemgemis
Cara bertahan hidup: menggunakan hasil ngemis saya sama hasil ibu saya
Kondisi mental: kurang baik.[6]










B. Penelitian dalam wilayah epistemologi
Dalam penelitian ini saya mengambil dua objek. Objek pertama yang saya ambil di sekitar kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, adapun alasan saya mengambil objek di sini karena setiap hari saya melihat berlalu lalang pengemis dan pengamen dengan gayanya masing-masing. Dari usia dini sampai usia lanjut. Begitu banyaknya pengamen yang mencari uang di tempat ini.
Dari banyaknya usia pengamen dan pengemis yang ada di sini, saya hanya tertarik dan penasaran pada pengemis cilik yang malang. Hampir setiap hari saya melihatnya mengemis di sekitar kampus. Dengan mengenakan pakaian yang sederhana, dia biasa menggunakan baju pendek, onder pendek namun dia memakai krudung, dan beralaskan sandal jepit.
Dia bertubuh mungil, berkulit hitam manis, berrambut pirang (walaupun dia memakai krudung namun rambutnya terlihat karena krudung yang ia pakai sangat kecil dan rambutnya pun dapat dikategorikan panjang).
Dia tidak banyak bicara, kalau dia meminta juga dia hanya menyodorkan tangannya kepada orang yang hendak ia mintai. Dia tidak akan pergi sebelum di kasih uang atau sekedar kata “ maaf de” setelah terdengar kata itu ia baru bisa pergi. Keadaannya sangat memprihatinkan, saya pun mulai penasaran dengan nya dan akhirnya saya memutuskan untuk berbincang-bincang dengannya. Kurang lebih seperti di bawah ini:
Aku:  “dek, sini....”
Nur: menghampiriku tanpa satu kata pun
Aku: “namanya siapa dek?”
Nur: “nur” dia hanya menjawab seperlunya saja.
Aku: “sudah makan belum dek?”
Nur: hanya menganggukan kepala mengisyarat kan bahwa dia sudah makan
Aku: “ syukur kalo sudah makan, sini dek duduk dulu”
Nur: hanya menggelengkan kepalanya
Aku: “ sini dek istirahat dulu”
Dan percakapan selanjutnya. Dalam percakapan ini ada sebuah keganjalan di dalamnya, dimana dia merasa ketakutan saat saya bertanya kepadanya, padahal saya tidak menggunakan bahasa yang formal atau terlihat sedang mewawancarainya, dia ketakutan seolah-olah disuruhuntuk diam dan tidak berkata sekecapun.
Dalam pancaran matanya menggambarkan ketertekanan yang sangat, dia seolah-olah memiliki beban yang sangat besar. Mungkin ini alasan dia diam saat ditanya. Karena dia diam dan enggan untuk menjawab pertanyaan saya, saya hanya mendapatkan data yang secukupnyadari dia, selebihnya aku diam-diam menelitinya sendiri, aku memperhatikannya tanpa sepengetahuannya, data tersebut sudah tercantum pada bgian ontologi.
Objek kedua saya bertempat di desa kesunyean kec. Kesepuhan kab. Cirebon, kali nini saya melakukan penelitian tanpa di sengaja, awalnya saya dan teman saya hanya sekedar berkunjung di kesepuhan cirebon, tanpa di sadari ternyata disana juga banyak berlalu lalang pengemis, baik yang kecil sampai yang dewasa. Lagi- lagi aku tertarik dan kepo kepada pengemis cilik. Di sana aku mewawancarai dua gadis cilik, kira-kira mereka berusia 9 tahun. Mereka masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 . dari kedua gadis ini mereka berbeda motif menjadi pengamen.
Ada dua motif yang terdapat pada dua gadis ini. Gadis pertama dia bernama rahma , dia mengemis dengan motif menginginkan sebuah benda yang orang tuannya belum bisa membelikannya. Gadis yang kedua bernama susi. Susi menjadi pengemis dengan motif paksaan dari orang tuanya. Karena keadaan ekonomi dan kurang mengertinya orangtua terhadap pentingnya didikan mental untuk anak sejak dini. Sehingga susi pun dapat di katakan menjadi korban olehnya.


C. penelitian dalam wilayah ontologi
Setelah kita membahas penelitian secara ontologi dan epistemologi tiba saatnya kita bahas penelitian pda wilayah aksiologi. Adapun di dalamnya kita akan membahas tentang solusi yang kita ajukan pasa masalah yang kita teliti. Untuk mempermudah penyusunan laporan, saya melibatkan faktor-faktor prnyebab seseorang menjadi pengemis.
1.   Sulitnya ekonomi
Ada beberapa sikap positif yang kita perlukan dalam menghadapi kesulitan ekonomi yang dimiliki seseorang yang mengalami kesulitan ekonomi, agar kita tidak terjebak kemelut dan konflik diantaranya:
a.       Carilah pekerjaan yang sesuai denganbidang  kemampuan andaatau bidang yang anda sukai, kalau anda tidak mendapatkannya, maka dapatkan pekerjaan apapun yng tersedia dan sebisa mungkin untuk mencari penghasilan tambahan.
b.      Hidup dengan sederhana. Jangan peroduktif, karena produktif merupakan awal dari kehancuran
c.       Selalu rajin komunikasi dengan siapapun untuk mendapatkan peluang kerja atau bisnis yang lebih baik.
d.      Rajin-rajinlah beribadah. Shalat lima waktu, shalat dhuha, shalat tahajjud, shalat hajat. Mintalah kepada Allah dengan penuh harap, insya Allah ia akan mengabulkannya
2.      Kurangnya lapangan pekerjaan
Mengatasi dampak yang timbul oleh meningkatnya jumlah pengangguran, perlu di upayakan solusi yang dapat atau setidaknya mengurangi angka pengangguran. Diantara solusinya adalah:
a.       Pemerintah mengadakan atau menyediakan lapangan pekerjaan yang tidk terlalu menuntut tingkat pendidikan khusus, akan tetapi menuntut tingkat keterampilan dan kreatifitas
b.      Pemerintah mengubah sistem pendidikan dengan kurikulum pendidikan bisnis
c.       Pemerintah menyediakan lembaga-lembaga pembinaan dan pelatian khusus dan gratis
d.      Tidak hanya pemerintah yang bertindak, akan tetapi kita pun ikut andil di dalamnya
3.      Malas kerja
Malas dapat membawa dampak negatif bagi seseorang terhadap karier, pendidikan, bahkan kesehatan. Adapun cara mengatasi malas pada dasarnya tergantung perindividunya, namun ada beberapa cara unuk mengatasirasa malas diantaranya yaitu:
a.       Harus menata hidup dengan rapih
b.      Kerjakan hal-hal yang sulit dipagi hari
c.       Hilangkan kebiasaan duduk di shofa atau berbaring di atas tempat tidur sebelum waktu istirahat
d.      Berikan motifasi pada diri sendiri
e.       Percaya diri kepada diri sendiri
4.      Kurangnya didikan orangtua
Didikan orangtua sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan pembentuka kepribadian seorang anak. Kepribadian tersebut akan dibawa sampai dewana kelak. Perhatian orangtua selalu menyertai perjalanan hidup sang anak. Oleh karena itu orang tua harus mendidik anak dan memperhatikannya dengan baik.






[1]Anonymus, “pengamen” dalam http://wikipedia.com/
[2] http;//wikepedia.com/
[3]Jumat, 6 mei 2016. Ds. Kesunean kec. Kesepuhan kab. Cirebon
[4]Jumat, 6 mei 2016. Ds. Kesunean kec. Kesepuhan kab. cirebon
[5]Dalam menjawab pernyataan ini sererti ada rahasia di balik rahasia, karena cara dia berkata dan cara dia memandang saya dan tenam saya di dalamnya mengandung ketakutan dan ketertekannan. Saya dan teman saya berkesimpulan bahwa dia di ajari sma ibunya supaya tutup mulut
[6]Sabtu, 14 mei 2016. Jl. Perjuangan sunyiaragi Cirebon